Sabtu, 06 Oktober 2012

ASSIGMENT 3


PUFF THE MAGIC DRAGON


     One day, there was an island named Honah Lee, in there lived The Mighty Magic Dragon his name is Puff. In Honah Lee, the weather was very autumn, and always around with freshing mist.
Puff was very naughty dragon, but since Puff met with Little Jackie Paper, Puff no longer naughty again because Jackie Paper always loved Puff. So they're become lifelong friends.
   
   After that, Puff want to walk around with Jakcie Paper. They decided to go across the sea with a ship that the sail was billowed. Jackie kept a lookout perched on Puff’s gigantic tail. They were very happy. On the ways to accross the ocean They met Pirates ship. The Pirates was naughty, They shoot Puff and Jackie Paper ship's with cotton bomb. It was make Jackie Paper scared and make Puff got mad too. So, Puff with His Magic Power roared his name on the ocean, it makes Pirates Ship afraid and lower their flags. The Pirates Ship came closer to Puff and Jackie paper's ship, and They say sorry to Puff and Little Jackie Paper. Puff and Little Jackie Paper gave the apologize to them. So, They and The Pirates became a friend. They continued The adventure, and arrived at a kingdom. The Noble King and The Princess welcomed Puff and Little Jackie Paper in the Palace. The Noble King asked if they want to stay in The Kingdom, but They refused it because They should go home in Honah Lee island. 

    Then, Puff and Jackie paper return to their homes, Honah Lee island. Finally, Puff and Jackie Paper went back to Honah Lee island and live happily forever.

ASSIGMENT 2


A. PURPOSE OF NARATIVE

  • To entertain the reader with a story that deals with complications or problematic events which lead to a crisis and in turn finds a resolution
  • To amuse , entertain and to deal with actual or various experience in different ways

B. GENERIC STRUCTURE 

1. Orientation
Sets the scene : Where and when the story happened, introduces the participants of the story : Who and what is involved in the story
2. Complication
Tells the beginning of the problem which leads to the crisis (climax) of the main participants
3. Resolution
The problem (the crisis) is resolved, either in a happy ending or in a sad (tragic) ending
4. Re-orientation
This is a closing remark to the story and it is optional. It consists of a moral lesson, advice or teaching from the writer

C. LANGUAGE FEATURE + EXAMPLE

  • Nouns : travelers, bundles, tree, road, etc.
  • Pronouns : they, their, its, it, etc.
  • Noun phrases : the dusty and rough road, a big old tree, etc.
  • Time connectives and conjunctions : one day, a week later, then, a long, long time ago, when, etc.
  • Adverbs and adverbial phrases : angrily, in horror, etc.
  • Material processes (action verbs) : arrived, ate, went, laughed, etc.
  • Verbal processes (saying verbs ) : asked

D. EXAMPLE

SANGKURIANG
long Time Ago, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of dog,his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called Sangkuriang.

One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought to shot his own dog. Then he took the dog liver and carried home.

Soon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang's, his own dog. So, She was very angry and hit Sangkuriang's head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scar then cast away from their home.

Years go bye, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang's head. It matched to her son's wound who had left severall years earlier. Soon she realized that she felt in love with her own son.

She couldn't marry him but how to say it. Then, she found the way. She needed a lake and a boat for celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night. He built a lake. With a dawn just moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.

Sangkuriang failed to marry her. She was very angry and kicked the boat. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.

Senin, 17 September 2012

Susahnya hidup jaman sekarang?


Saat jalanjalan yang paling sangat banget dihindari adalah jatuh sakit, karena pasti rencana perjalanan akan hancur berantakan. Kali ini saya ketiban apes, setelah 3 hari saya terlalu memaksakan badan untuk kerja (terlalu) keras, akhirnya masuk angin + flu + batuk pun bersarang dibadan ini. Untungnya misi untuk wisata ke Bromo telah selesai jadinya saya sudah (setidaknya) mempunyai pengalaman baru lagi. Setelah dari Bromo saya masih mempunyai 4 hari 3 malam yang rencananya akan saya nikmati di Solo dan Jogjakarta, tapi apa daya, Tuhan (cieeelahhh) berkata lain. Saya hanya dapat terkulai lemas di rumah teman di Solo yang masih mau menampung gembel macam saya ini. Karena memang sudah pasti saya positif masuk angin (ya namanya turis kere, rela puasa demi senangsenang) ya obatnya buat saya cuma satu yang instan “KEROKAN” sekalian “PIJET” (tanpa embel ++), teman saya di Solo pun memanggil tukang urut yang biasanya memijat dia saat sakit juga. Akhirnya datanglah sosok seorang ibu berperawak tua (71 tahun klo ga salah) tapi masih dengan semangat untuk terus memutar roda kehidupan dan terlihat sangat sehat,

Dimulai lah proses pewarnaan badan dengan koin dan minyak kayu putih, wuihhh mantap…. warna merahmerah keunguan muncul di badan saya, sambil menahan sakit pun saya beberapa kali bersedau hoeeeekkkk….aih nikmatnya serasa angin semua keluar dari dalam badan ini (sebenarnya si bukan bagian ini yang mau diceritakan). Dalam perjalanan “kerokan” dan “mengurut” kami pun beberapa kali ngobrol tentang perbedaan hidup jaman sekarang dan jaman dahulu (saya lupa kenapa bisa sampai sana), dengan bahasa jawa kromo injil (bener ga tulisannya) dia bercerita banyak, padahal sumpah, walaupun darah keraton mengalir deras didalam tubuh saya ini, saya ga terlalu ngerti bahasa jawa kromo injil, jadi saya nangkepnya setengah atau bahkan seperempat mungkin. Untungnya saat itu tuan rumah mau jadi translatornya (bayangin satu negara aja bahasanya banyak amat to, betapa kayanya negara kita uii).

Beliau cerita bahwa jaman dahulu tu hidup ga sesusah sekarang (setelah kemerdeaan background cerita kita), kemanamana saya jalan kaki mas, sambil jualan untuk sekolah dan klo punya 10 meter tanah aja bisa jadi duit itu, saya tanamin apapun pas sudah panen paling saya puterputer kampung laku semua. Duit Rp. 2000 itu udah buanyak banget. Orang kaya jaman dahulu ga keliatan, mereka ga lantas membeli mobil atau bahkan membangun rumah kaya jaman sekarang, mereka tetap hidup seperti orang lain pada umumnya. Cuma mereka menyimpang uang bukan di bank tapi di bungkus karung goni dan di taruh di kandang ayam atau tumpukan sampah biar ga terlalu mencolok…hahaha….lucunya ya…dengan semangat 45’ ibu ini terus cerita padahal saya udah benarbenar di titik antara berpikir ini bahasa apa ya??hahaha….dia bercerita walaupun saya wanita orang tua saya mendidik saya untuk berjuang untuk menghidupi diri sendiri walaupun kelak saya punya suami saya setidaknya tidak membebankan suami saya mas. Terkadang saya sedih melihat banyak anak cewek kongkowkongkow (nongkrong) di mall padahal seharusnya mereka belajar banyak dirumah Dan yang paling wah critanya adalah bahwa dia bercerita, presiden Soekarno itu hidup bersama rakyat, beliau bersepeda melihat rakyatrakyatnya serta berdiskusi dengan pak camat tanpa memandang strata yang sejujurnya sangat jauh saat itu. Saya sampe sekarang menyimpan foto beliau saat mutermuter dikampung ini kok, klo ga percaya nanti saya ambilkan,,,wuihhh segitunya ya,,,,hebat bu nasionalisssmuu

Sederet cerita diatas mengelitik hati saya untuk membandingkan dengan jaman saat ini. Saat saya memegang 50 ribu saja saya bisa menghabiskan dalam waktu sekejap dan betapa saya tidak begitu menghargai uang itu sendiri. Orangorang kaya jaman sekarang terlihat betapa angkuhnya dengan kereta besi yang sangat indah, sesosok Presiden yang seharusnya menjadi panutan rakyat malah hanya menjadi boneka partaipartai politik saja, dan tanah subur yang dahulu rakyat Indonesia banggakan sekarang banyak berubah menjadi gedungedung bertingkat hanya untuk tempat hiburan. Sejenak saya berpikir seandainya saya bisa mencoba hidup jaman dahulu pasti saya sangat menikmatinya, di ketiadaan mereka masih bisa merasakan hidup yang memang mereka dambakan….huihhh...jadi agak serius begini..

Tak terasa 2 jam perbincangan serta pijet pun berlalu, sampai di titik terakhitr Ibu ini berpesan, cari istri yang pinter cari duit juga ya mas, biar hidup kalian kelak tidak terlalu susah di jaman yang sudah susah ini. Dengan segala kesederhaan orang desa, ibu ini sedikit banyak mewarnai perjalanan saya saat itu.

Senin, 10 September 2012

DURING STUDY WITH PPL

I am like PPL because they kind and friendly tks :)

WARNING!!!



warning system is any system of biological or technical nature deployed by an individual or group to inform of a future danger. Its purpose is to enable the deployer of the warning system to prepare for the danger and act accordingly to mitigate or avoid it.


Study this dialog. Pay close attention to the underlined expression!

Wina                : “Mom, let me go out for a while, please?”
Mother             : “Where are you going to, Win?”
Wina                : “I’d like to visit Ririn. She got accident this morning. She is in the hospital now.”
Mother             : “Okay, but take care when you drive! The road is very slippery.”
Wina                : “Thank you, Mom.”


Note

If we want to warn someone, we may have the following expressions:
a.  Watch out!
b.  Look out!
c.   Be careful!
d.  Take care when you drive!
e.  Whatever you do, do it carefully.
f.    These tablets should be kept out of the reach of the children.
g.  Read the instruction attentively
h.  Keep of the carpet. It has just been cleaned.
i.    Beware!